Senin, 13 Juni 2011

Puisi Ramoun Apta

Balada Orang Susah

cabe dan bawang

tak lagi tumbuh di tanah kami


kentang dan umbian

memilih darat lain


ikan-ikan pergi menyeberang tali air ke pulau luar

untuk menetaskan telur


kami hidup bersama kangkung, bunga kol

dan paku


air yang kami ciduk dari laut

dan daun kemumu kering sisa lahan kami

adalah remah

sekali jerang di badan kuali


bila di kemudian hari rerumput kanji tumbuh

kami takut anak-anak kami menjadi jalang


Tunas Mandiri, 2010


Kumakan


kumakan kata

kumakan waktu

kumakan sepenggal akal

agar menjadi kotoran kering

sebagai pemupuk dendam


Tunas Mandiri, 2010


Kerenggo Hitam


kau yang di simpang

aku tak gegar


biar gigimu pisau

biar tanganmu kapak

biar nafasmu kobar

aku tak gentar

dendamku bara


aku ingin kerenggo hitam

penguasa dataran seberang

jalananku malam

biar mati aku tak peduli


meski badan diuruk tanah

jiwaku tetap memburu


mati!


Tunas Mandiri, 2010


Ramoun Apta lahir di Muara Bungo, Jambi, 26 Oktober 1991. Ia mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Andalas, Padang dan bergiat di Komunitas SS (Sajak Sore) dan Ruang Tulis Tapi Jalan.